Proyek Pengadaan Barang dan Jasa di PT KS Terindikasi Praktik Percaloan

956

1554114094173Kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan PT Krakatau Steel (KS) terindikasi penuh dengan praktik percaloan. Jasa perantara memicu suburnya korupsi kolusi dan nepotisme (KKN), di perusahaan pelat merah ini.

Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menimpa Direktur Produksi dan Teknologi PT KS Wisnu Kuncoro, merupakan bukti dari adanya indikasi tersebut. PT KS pun melihat adanya kelemahan dalam sistem manajemen perusahaan, sehingga dinilai perlu segera dirombak.

“Kami berencana merombak total sistem manajemen perusahaan. Sehingga ke depan, hal-hal seperti kemarin tidak akan terjadi kembali,” ujar Direktur Utama PT KS Silmy Karim, usai menghadiri acara tatap muka dengan vendor-vendor perusahaan, di Hotel The Royale Krakatau, akhir pekan lalu.

Menurut Silmy, pihaknya tengah mempersiapkan International Organization of Standardization (ISO) 37001. Ini adalah sistem manajemen anti suap yang kini tengah dikembangkan untuk diterapkan di perusahaan-perusahaan. ”Saya tegaskan jika PT KS akan menjadi perusahaan pertama yang akan menggunakan ISO 37001. Jika ISO 37001 telah digunakan, maka jangan ada lagi yang coba-coba bermain curang dan kotor,” katanya kepada wartawan.

Di depan para vendor, Silmy pun menegaskan jika pihaknya akan membersihkan diri dari praktik-praktik percaloan. Kepada jajarannya, lanjut Silmy, telah memberikan penekanan untuk bekerja secara profesional. “Apa yang terjadi kemarin cukup memprihatinkan. Ketika saya tengah mengkampanyekan perusahaan bersih dari KKN, ternyata kecolongan. Nah, saya sudah tekankan kepada manajemen untuk instropeksi, harus lebih kerja keras untuk menciptakan profesionalitas di tubuh PT KS,” tuturnya.

Lebih tegasnya lagi, kata Silmy, telah menerapkan 4 No di lingkungan perusahaan. Yakni No Bribary (tidak menerima suap), No Gift (tidak menerima hadiah), No Luxuriorus treatment (tidak menerima hadiah dan jamuan), dan No Kick Back (tidak menerima komisi). “Ini bentuk respons kami agar PT KS bersih, menjaga hubungan baik untuk tetap saling menguntungkan namun kompetitif,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya mengapresiasi itikad baik PT KS untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dari KKN. Menurut Bambang, ISO 37001 merupakan solusi terbaik untuk mendorong terciptanya suasana itu. ”ISO 37001 memang solusi terbaik, ini akan menekan celah terjadinya KKN. Memang akan memaksa PT KS merombak seluruh sistem manajemen yang ada. Tapi akan sepadan, karena akan mencegah manajemen berurusan dengan hukum,” katanya.***

pikiran–rakyat.com