Apple dan Samsung ternyata mendominasi penjualan smartphone premium pada kuartal ketiga tahun 2018. Data itu berdasarkan dari riset yang dilakukan Counterpoint. Dilaporkan dari PhoneArena, Rabu (2/1), smartphone dengan harga USD400 menjadi penguasa pasar global dengan angka 22 persen.
Angka ini merepresentasikan pertumbuhan sebesar 19 persen dibandingkan satu tahun lalu. Secara keseluruhan, iPhone menguasai hampir 50 persen penjualan smartphone premium pada kuartal III 2018.
Samsung berada di posisi ke dua dengan 22 persen dan Huawei 12 persen pangsa pasar. Ini kali pertama Huawei mencapai double digit. Berdasarkan segmen harga, Samsung mendominasi di rentang USD 400-600 dengan 25 persen pangsa pasar.
Apple dan Huawei, masing-masing berada di peringkat ke dua dan tiga dengan 21 dan 17 persen pangsa pasar. Posisi selanjutnya secara berurutan ditempati Vivo, Oppo, dan Xiaomi.
Kemudian di rentang segmen yang lebih premium, kelompok USD 600-800 didominasi oleh Apple dan Samsung dengan gabungan pangsa pasar 82 persen. Apple menguasai dengan 61 persen pangsa pasar.
Untuk smartphone dengan harga di atas USD 800, hanya Apple yang mampu mempertahankan dominasinya.
Lebih lanjut, Apple saat ini tengah menyiapkan iPhone terbaru. Sama seperti seri terdahulu, iPhone 2019 akan menjadi perangkat premium.
Berbagai bocoran tentang iPhone 2019 pun sudah beredar di ranah maya. Menurut analis Nomura, Anne Lee, generasi iPhone 2019 tidak akan terlalu berbeda dibandingkan yang ada sekarang. Artinya, varian baru iPhone X kemungkinan akan mirip dengan XS.
“Menurut kami, tiga varian iPhone semester II tahun fiskal 2019 kemungkinan akan mirip (ukuran bodi dan layar) dengan versi tahun ini (2018)–iPhone XR, XS, dan XS Max–dengan penambahan fitur terkait Augmented Reality (AR),” ungkap analis tersebut.
Lee mengungkapkan, 2019 kemungkinan akan menjadi tahun terakhir Apple menggunakan arsitektur desain iPhone X.
“Sebagai persiapan spesifikasi hardware awal untuk 5G dan AR, sebelum upgrade arsitektur yang lebih hebat pada tahun fiskal 2020 dan sistem AR lain yang lebih komprehensif,” jelasnya.