Melacak Sejarah Pesta Pergantian Tahun Baru Pertama kali di Dunia

1406

happy_new_year

Setiap tahunnya, orang-orang merayakan pesta pergantian tahun baru. Akhir tahun dirayakan pada 31 Desember dan awal tahun dirayakan pada 1 Januari.

Pesta pergantian tahun ini sudah dirayakan sejak bertahun-tahun bahkan berabad-abad lalu. Mengutip History, perayaan atau pesta Tahun Baru ini sudah dilakukan setidaknya selama empat milenium lalu.

Lalu kapan pertama kalinya pesta tahun baru dirayakan?

Perayaan paling awal yang tercatat adalah 4.000 tahun sebelum Babel kuno. Bagi orang Babilonia, perayaan ini terjadi setiap tanggal vernal equinox – bulan baru pertama muncul setelah titik balik di musim semi, sebuah hari di akhir Maret atau April.

Di tahun baru itu, mereka menandainya dengan festival keagamaan besar-besaran yang disebut Akitu.

Akitu sendiri berasal dari bahasa Sumeria yang berarti jelai atau gandum yang dipotong saat musim semi. Ritual tahun baru ini dilakukan dengan cara yang berbeda selama 11 hari.

Selain merayakan tahun baru, Akitu juga merupakan bentuk perayaan kemenangan dewa langit Babel, Marduk atas dewi laut jahat Tiamat. Oleh karenanya, di masa inilah raja baru Babel akan naik tahta. Jika tak ada raja baru, maka penguasa saat itu akan diperbaharui kekuasaannya secara simbolis.

Namun uniknya, dalam tradisi ini, sang raja akan dipermalukan di depan patung dewa Marduk. Dia akan dilucuti pakaian kerajaannya, ditampar, dan diseret dengan menarik telinga. Dia diharapkan menangis. Jika sang raja menangis, itu berarti Marduk sudah puas ‘menyiksa’ dan secara simbolis memperpanjang kekuasaan raja.

Akitu dirayakan dengan mengarak patung-patung dewa. Melalui ritual ini, orang Babilonia percaya bahwa dunia dibersihkan dan diciptakan kembali secara simbolis oleh para dewa sebagai persiapan untuk tahun baru dan kembalinya musim semi.

Mengutip Ancient Origins, seiring waktu berjalan, kalender pun diperbaharui. Lama-kelamaan pesta tahun baru diratakan tiap 1 Januari. Tak cuma itu, pesta tahun baru yang awalnya dikaitkan dengan pertanian atau astronomi kemudian berubah menjadi pesta perayaan dan semarak kembang api untuk menggambarkan keoptimisan menyambut tahun baru. (chs/bb)