Sempat Dicekal Kolonial Belanda, Maharya Rilis Kembali Lagu ‘Matahari Terbit’

1003

IMG-20180305-WA0009

Padang – Pada masa perjuangan kemerdekaan dahulu, tepatnya tahun 1939, lagu Matahari Terbit sempat dicekal oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Wage Rudolf Soepratman sebagai penulisnya ditahan, karena dianggap lagu ini untuk mendukung Jepang, dengan alasan judulnya. Padahal lagu ini untuk menerbitkan rasa nasionalisme yang tinggi bagi bangsa Indonesia. Untung saja lirik terakhirnya ada kata-kata ‘Indonesia Tanah Airku’, sehingga beliau dilepaskan.

Saat ini, lagu Matahari Terbit tidak diketahui lagi nadanya. Dulu pernah ada di arsip Solo, tetapi hingga kini tidak ditemukan lagi. Maharya, proyek musik dengan format band rock akan merilis lagu ‘Matahari Terbit’ ini pada hari Senin, 19 Maret 2018, di Bogor Nirwana Residence (BNR) – Bogor. Komposisi nadanya ditulis oleh Satrio Diponegoro yang lebih akrab dipanggil SDP.

“Keluarga WR. Soepratman terharu saat kami kunjungi dan ceritakan tentang proyek musik ini. Matahari Terbit akan diluncurkan tepat pada tanggal 1 Rajab 1439 Hijriyah nanti. Selama ini sudah banyak lagu-lagu perjuangan dan mars kebangsaan yang diaransemen ulang oleh para musisi Indonesia. Namun, Maharya punya karakter tersendiri,” kata SDP, pengonsep musik Maharya, ketika kami wawancarai Senin 5/3/2018.

SDP mengatakan, personil tetap Maharya adalah dirinya sendiri sebagai Vokalis serta Gitaris ritem, dan Herman Husin (eks personil Jamrud) sebagai Drummer.

“Setiap karya lagu Maharya akan mengajak musisi-musisi ternama di Indonesia, yang sejalan dengan misi kebangsaan kami dalam bermusik, seperti Nugie Nugraha, Iwan Fals, dan lainnya,” kata SDP, yang mengaku namanya adalah pemberian orangtuanya dari kalangan Keraton Jogjakarta.

SDP juga mengatakan, “Ruddy Karamoy (Vokalis U’CAMP) sempat meneteskan airmata saat pertama kali saya memperdengarkan lagu Matahari Terbit kepadanya.”

Sementara itu, lagu pertama Maharya yang berjudul Indonesia Raja telah dirilis pada tanggal 29 Januari 2018. Di lagu ini, SDP dan Herman Husin mengikutkan Krisyanto (mantan Vokalis Jamrud), Ruddy Karamoy (Vokalis U’CAMP), Iram (Gitaris U’CAMP), dan lady rocker Indonesia ‘Mel Shandy’ Saat ini lagu Indonesia Raja sudah bisa direquest pada radio-radio di berbagai kota di Indonesia. Maharya telah mengikat kerjasama untuk pemasaran karya-karya lagunya dengan platform penjualan lagu online Metronom Musik. Dan lagu Matahari Terbit akan jadi lagu dengan harga termahal dijual dalam sejarah musik Indonesia.

Lebih jauh membahas Maharya, proyek musik ini berangkat dari keterenyuhan batin SDP melihat kondisi persatuan bangsa saat ini. Bangsa Indonesia sekarang sangat sensitif, sebab dogma yang ditanam oleh politisi yang berujung kepentingan bisnis. Merah Putih butuh dijahit lagi, Nusantara harus kita rajut kembali, agar terbit lagi rasa nasionalisme bernegara, demi terjaganya kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia

“Maharya tidak money oriented, lewat karya-karya lagu yang lahir dari proyek musik ini semoga dapat menyembuhkan luka batin bangsa yang telah dicabik-cabik oleh oknum-oknum politik yang tega mengoyak jalinan silaturahmi bangsa. Lagu-lagu kebangsaan harus selalu digaungkan, tidak hanya pada suasana hari peringatan kemerdekaan saja. Tapi, kata ‘Kemerdekaan Republik Indonesia’ kurang tepat digunakan, ‘Kemerdekaan Bangsa Indonesia’ lah yang seharusnya dirayakan setiap tanggal 17 Agustus. Karena yang merdeka itu haruslah bangsa, bukan republiknya,” kata SDP menutup wawancara.

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)