Camat dan Anggota Dewan Dampingi Warga Gerem Gelar Aksi ke PT MCCI

1336

IMG_20180221_122631

BBC – Kesal lantaran pihak perusahaan tidak menanggapi aspirasi warga yang menuntut adanya transparansi soal bahaya dampak perusahaan dan permintaan perekrutan tenaga kerja lokal, warga Gerem yang menamakan diri Forum Masyarakat Gerem Berdaulat (FMGB) melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk PT MCCI.

IMG_20180221_122556

PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), sebuah perusahaan kimia yang berlokasi di Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon didemo oleh puluhan massa.

Selain sejumlah element masyarakat,  tampak hadir Camat dan Lurah Grogol serta seorang anggota Dewan tampak mendampingi pada saat aksi berlangsung, Rabu (21/2).

IMG_20180221_123204

Namun dari aksi unjuk rasa yang dilakukan warga tersebut berujung kekecewaan  lantaran aksi  yang berujung pada mediasi dengan pihak perusahaan itu tidak menemukan kesepakatan.

Ketua LSM Kopling (Komunitas Pecinta Lingkungan) Kota Cilegon, Dedi Kusnaedi mengatakan,  aksi dilakukan dengan tuntutan PT MCII transparans terkait kebutuhan lapangan kerja seminimnya kerja shutdown untuk masyarakat sekitar. Kemudian permintaan adanya sosialisasi bahaya industri kimia.

IMG_20180221_123610

“PT MCCI belum memberikan kepastian dari apa yang kita tuntut. Indikasinya tenaga kerja luar lebih banyak untuk shutdown ini dari pada masyarakat Gerem. Kami cukup kecewa. Tapi kami menghargai apa yang diucapkan oleh camat Grogol dan lurah Gerem, beliau-beliau yang menggaransi bahwa ini akan ditindak lanjuti,” katanya.

Sementara itu, Camat Grogol Hudri Hasun mengaku mendukung apa yang menjadi tuntutan warga kepada PT MCCI. “Kami bergabung, karena ini resmi dari perizinannya. Tentunya saya sebagai Camat juga harus bisa mengawal masalah ini. Hari ini belum bisa ada kesepakatan, tapi insya Allah besok kita bisa selesaikan,” ujarnya.

Hudri menjelaskan tuntutan warga tentang rekrutmen tenaga kerja. “Yang tahun lalu 400 sampai 500 orang. Tapi sekarang yang di shutdown cuma dua pabrik sedangkan tahun lalu bisa tiga sampai empat dan otomatis bisa banyak. Kalau sekarang angkanya separuhnya ya wajar,” ucapnya.

Ditemui oleh sejumlah wartawan, pihak PT MCCI enggan angkat bicara mengenai adanya aksi dari warga sekitar tersebut.

Pantauan lapangan, tampak penjagaan  diperketat dan Kapolres Cilegon AKBP Romdhon turut serta mengawal jalannya aksi unjuk rasa.