PANDEGLANG, (BidikBanten) – Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) memastikan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi. Justru Distanak mengklaim jika pasokan pupuk bersubsidi bagi petani aman hingga akhir tahun.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Distanak Pandeglang, Natsir mengatakan, dalam realokasi keempat kebutuhan pupuk bersubsidi, Kabupaten Pandeglang bahkan mengajukan penambahan alokasi pasokan. Sebelumnya alokasi pasokan pupuk Urea sebesar 20.580 ton, ditambah menjadi 21.276 ton, SP-36 dari 8.072 ton menjadi 9.101 ton, ZA dari 337 ton menjadi 480 ton, NPK dari 7.898 ton menjadi 9.298 ton. Hanya pupuk Organik yang dikurangi, lantaran trennya dari tahun ke tahun sampai November masih rendah. Kuota pupuk Organik terakhir sebesar 2.219 ton, dikurangi menjadi 1.853 ton. “Kalau kita lihat, realisasi pupuk Urea sudah 18.610 ton, Organik 1.249 ton, ZA 462 ton, SP-36 posisi sekarang sudah direalisasikan 8.697 ton, dan NPK sudah direalisasi sebesar 8.562 ton,” kata Natsir saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/12/2016).
Menurut Natsir, dalan waktu dekat pihaknya akan kembali menyalurkan pupuk bersubsidi ke kecamatan yang pasokannya mulai menipis. Apalagi dikabarkan saat ini, ada beberapa lahan pertanian yang sempat terendam banjir. Bahkan pihaknya menjelaskan bahwa tidak ada penyelewengan dan monopoli harga pupuk bersubsidi. Karena berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 60 Tahun 2015 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2016, disebutkan bahwa Harga HET pupuk bersubsidi bagi pupuk Urea Rp 1.800 per kilogram, SP-36 senilai Rp 2.000, ZA Rp 1.400, NPK Rp 2.300, dan Organik Rp 500 per kilogram. “Harga Eceran Tertinggi itu berkisar Rp 500 sampai Rp 2.300 per kilogram. Bahkan kita juga telah membentuk petugas Verval (Verifikasi dan Validasi) tingkat kecamatan, yang selalu meninjau ke setiap wilayah guna mengantisipasi penyimpangan pupuk bersubsidi,” jelasnya.
Natsir melanjutkan, tahun 2016 luas tanam di Pandeglang mencapai 133.000 hektar, yang menjadikan Pandeglang sebagai daerah dengan luas tanam paling besar di Provinsi Banten. “Lokasi yang paling banyak menyerap pupuk bersubsidi, diantaranya Kecamatan Cukeusik, Cimanggu, Panimbang, Patia dan Sobang,” tuturnya. (Agus/BBC)