PANDEGLANG, (BidikBanten) – Bertepatan dengan aksi zikir dan doa bersama yang diselenggarakan sejumlah ormas islam untuk menuntut penangkapan Basuki Tjahaja Poernama alias Ahok. Pemkab Pandeglang akan mengelar istighosah di Masjid Agung Ar-Rahman Pandeglang pada saat yang bersamaan.
Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban mengaku jika kegiatan istighosah yang akan digelar oleh pihak pemkab akan di ikuti tokoh masyarakat dan jajaran muspida Pandeglang. “Kita akan laksanakan istigosah disini dan yang terlibat masyarakat, Kapolres, Dandim dan seluruh jajaran Pemkab Pandeglang,” ujar singkat Tanto kepada awak media. Rabu, (30/11/2016).
Meskipun pihak Pemkab akan menggelar istighosah di masjid agung, hal tersebut tidak berpengaruh terhadap tokoh masyarakat dan mahasiswa untuk mengikuti aksi ke Jakarta. Salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Picung, Badri. Ia mengaku jika pihaknya beserta ulama lain akan tetap berangkat ke Jakarta karena menginginkan keadilan hukum di NKRI terkait masalah penistaan agama islam. “Kalau Pemkab Pandeglang mau menggelar istighosah, ya istighosah aja, tidak ada hubungannya dengan aksi di jakarta,” ujarnya.
Senada disampaikan, Ketua Himpunan Mahasiswa Mathla’ul Anwar (HIMA), Hari Pandu Buana, jika mahasiswa pandeglang sebagian besar akan berangkat aksi ke jakarta menggelar zikir dan doa bersama atas mandulnya hukum di NKRI. Adapun untuk pemberangkatan masa aksi ke Jakarta akan di agendakan pada Kamis (31/11) sore. “Insyallah kami berangkat ke Jakarta akan gabung dengan seluruh kader Mathla’ul Anwar,” tukasnya.
Di Kota Cilegon, aksi unjuk rasa 212 yang akan berlangsung di Monas Jakarta, pada 2 Desember nanti diperkirakan akan berlangsung dengan jumlah massa yang lebih besar dibandingkan aksi bela Islam II pada 4 November beberapa waktu lalu.
Bahkan ratusan personil gabungan baik dari Polisi, TNI, Dishub Cilegon, dan Satpol PP telah siap disiagakan disejumlah wilayah Kota Cilegon untuk mengantisipasi arus massa yang akan berdatangan baik dari Pulau Sumatera ataupun warga Cilegon sendiri.
Hingga saat ini, Rabu (30/11/2016), sejumlah PO armada bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang berada di Kota Cilegon belum ada yang melaporkan bahwa unit busnya telah disewa untuk mengangkut massa pendemo di aksi 212. Bahkan ada salah satu diantara PO armada bus AKAP yang tidak menerima jika ada pesanan untuk mengangkut massa pendemo di aksi 212 itu.
“PO bus yang ada di wilayah Terminal Terpadu Merak dengan jurusan Merak-Jakarta seluruhnya ada 13 PO. Semuanya wajib melaporkan kepada terminal untuk penggunaan bus reguler menjadi non reguler seperti digunakan wisata atau dipesan untuk tujuan lainnya. Tapi hingga hari ini belum ada PO bus yang melaporkan kekita bahwa telah dipesan untuk menganggkut masa demo 212 itu,” ujar Kepala TTM, Roby Hidayat saat dihubungi lewat telepon genggamnya.
Walau tidak melarang, Robi mengimbau agar seluruh PO Bus di wilayahnya tidak melakukan pengangkutan massa untuk demo 212 nanti. Kata Roby, karena itu akan berdampak pada pelayanan penumpang karena berkurangnya armada bus. “Kita tidak melarang, tapi jangan sampai TTM nantinya kekurangan bus. Kita hanya memberikan himbauan agar bus yang dipesan harus dikalkulasikan terlebih dahulu, karena kalau kita keberatan kita juga bisa untuk meminta agar bus tidak dipakai,” katanya. (Mg03/Mg01)