Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkot Cilegon Harus Perhatikan Masalah ini

1592

ciwandan

Pemerintah kota Cilegon menyelenggarakan Peringatan hari lingkungan hidup sedunia tingkat Kota Cilegon dengan mengambil tema “Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar Untuk Kehidupan” yang dilaksanakan di halaman Kantor Walikota Cilegon , Rabu, (07/9).

Terkait  permasalahan lingkungan, Walikota Cilegon Iman Ariyadi mengatakan perlunya perhatian dan peran aktif masyarakat yang sangat serius, dan hal itu hanya dapat diatasi dengan keterlibatan seluruh Masyarakat.

“Permasalahan lingkungan hanya dapat diatasi dengan keterlibatan seluruh Masyarakat, Masyarakat berada di posisi yang sangat strategis, baik sebagai potensi sumber masalah, yang dapat kita tekan, kurangi, juga sebagai potensi solusi yang harus kita dorong, oleh karena itu partisipasi Masyarakat menjadi sangat penting dalam setiap upaya pengelolaan lingkungan hidup.”Terang Iman.

Diketahui, beluum lama ini, masalah lingkungan mencuat bahkan menjadi sorotan tajam para kuli tinta baik media lokal dan nasional yakni terkait peristiwa banjir di wilayah Kecamatan Ciwandan dan Anyer.

Banjir di wilayah Ciwandan ditenggarai akibat adanya sumbatan air yang mengalir terhalang oleh bangunan pabrik PT. Krakatau Posco, sebuah Perusahaan korea yang berdomisili di wilayah  Ciwandan kota Cilegon. Akibatnya, air dari sungai maupun kali tidak mengalir ke muara  sebagaimana mestinya, karena ditutup oleh bangunan PT. Krakatau Posco. Padahal sebelum berdirinya pabrik tersebut, aliran sungai dan kali berjalan  lancar, sehingga tidak terjadi banjir.

Seperti yang dikatakan warga  Ciwandan, Haji Holil yang menyatakan ketika peristiwa banjir melanda wilayahnya, mereka tidak memerlukan bantuan-bantuan seperti makanan mie instan ataupun sembako dan  lainnya, karena bantuan itu tidak menyelesaikan masalah keberlanjutan. Yang dibutuhkan ialah bantuan keberlanjutan seperti solusi untuk tidak terjadi banjir lagi, salah satunya pembuatan muara.

“Kami ini warga pribumi yang selalu terkena dampak lingkungan dari pabrik-pabrik yang seenaknya membangun peruahaannya tanpa melakukan kajian dan persetujuan dari warga sekitar, namun kami selalu menjadi objekpenderita saja manakala banjir dan pabrik membuang limbahnya dengan asal-asalan, lalu sampai kapan kami dapat hidup seperti ini”ungkapnya yang diamini warga sekitar yang tinggal dibelakang PT Chandra Asri.

Data yang berhasil dihimpun tim Redaksi Bidik Banten menyebutkan, akibat pencemaran dan polusi udara di wilayah Ciwandan menyebabkan 2.934 masyarakat Ciwandan Terjangkit penyakit Infeks Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Terkonsentrasinya sejumlah perusahaan kimia yang berlokasi di wilayah Ciwandan, menyebabkan masalah yang besar bagi kesehatan lingkungan masyarakat yang tinggal diwilayah yang dikelilingi industri. Banyaknya perusahaan yang bergerak industrialisasi kimia malah membawa dampak buruk bagi kelangsungan hidup mereka,

Salah seorang petugas medis yang bekerja di Puskesmas Tegal Ratu Ciwandan menyatakan, penderita ISPA di wilayah Ciwandan akibat lingkungannya dekat dengan kawasan industri. sehingga kondisi udaranya sudah terkena polusi.

“Penyebab ISPA bukan hanya debu yang ditumpangi bakteri saja. Polusi dari pabrik pun tidak kalah mengkhawatirkan. Di Kelurahan Tegal Ratu sering tercium bau menyengat hidung yang berasal dari pabrik” ungkapnya.

Bau tersebut, sambungnya, bila terjadi terus menerus akan menyebabkan rusaknya saraf penciuman pada manusia.
Dari  data grafik di Puskesmas Ciwandan, kenaikan kasus akibat pencemaran lingkungan tiap bulannya menunjukan angka yang cukup mengkhawatirkan.

Pada Januari saja terdapat 564 kasus, Februari terdapat 960 kasus, Maret terdapat 744 kasus, dan April terdapat 670 kasus.

Lebih lanjut pihaknya memaparkan, jumlah usia dewasa penderita ISPA yang paling dominan yakni mencapai 1.469 kasus dan anak-anak usia 1-5 tahun mencapai 1.106 kasus. “Yang tidak kalah mengejutkan, ISPA menjangkiti bayi usia 0-1 tahun dengan jumlah yang tidak sedikit, yaitu 364 kasus,” jelasnya.

Sementara itu, lanjutnya, jumlah penderita ISPA terbesar disumbang oleh kelurahan Tegalratu sebanyak 1.122 kasus. Peneyabnya, wilayahnya lebih dekat dengan kawasan industri dan jalan raya sehingga rentan dengan banyaknya debu yang bertebaran. “Warga Tegalratu lebih banyak karena tiap hari bersinggungan langsung dengan penyebab terjadinya ISPA,”pungkasnya.

(Tim BB)