Sebagai seorang muslim, sangat penting untuk memiliki rasa takut kepada Allah. Dan untuk menumbuhkan sifat takut kepada Allah, kita harus lebih mengenalNya.
Takut kepada Allah adalah buah dari mengenal-Nya. “Bagaimana berani menggunakan nikmat nafas menghela ini berbuat maksiat kepada Pemegang nyawanya?“ jelas pimpinan Majelis Az-Zikra Ustaz Muhammad Arifin Ilham.
Ia lalu mengutip Alquran Surah Al-Infithor ayat 6-12, yang artinya, “Hai manusia, apa yang menyebabkan kamu berbuat maksiat kepada Allah, bukankah Allah yang menciptakanmu…”
Ustaz Arifin melanjutkan, seorang Muslim juga perlu takut kepada seorang hamba yang takut kepada Allah. “Jangan menjauhinya apalagi membencinya karena mereka adalah para kekasih Allah,” tuturnya.
Ia menyitir ayat-ayat Alquran tentang kedekatan hamba yang bertakwa, kepada Allah SWT. “Sesungguhnya Allah mencintai para hamba-Nya yang bertakwa.” (QS Ali Imran: 76). Dan Allah sangat dekat dengan mereka, “Ketahuilah sesungguhnya Allah bersama para hamba-Nya bertaqwa” (QS At-Taubah:123).
Ia menjelaskan, seorang Muslim juga perlu takut kepada orang yang tidak takut kepada Allah. “Kita perlu takut kepada orang yang tidak takut kepada Allah karena keberanian dan kenekatan mereka berbuat maksiat mengundang bala bencana azab Allah,” ujarnya.
Allah SWT menegaskan hal tersebut dalam QS Al-Anfal ayat 25, yang artinya, “Takutlah kalian kepada azab Allah yang tidak hanya menimpa orang zalim di antara kalian tetapi juga menimpa orang saleh di tengah mereka…”
Sungguh, kata Ustadz Arifin, hancurnya suatu keluarga, suatu kampung, suatu negeri bukan karena hanya banyaknya orang berbuat maksiat atau berbuat zalim, tetapi karena diamnya orang saleh.
Arifin melantunkan sebait doa, “Allahumma ya Allah, tancapkan di hati kami rasa takut yang hebat kepada-Mu, dekatkan kami dengan hamba hamba-Mu yang takut kepadaMu, dan jauhkan kami dari mereka yang tidak takut kepada-Mu. Aamiin.”