Terkait Dugaan Pemotongan Dana Siswa Miskin, Masyarakat Desak Oknum Kepala Sekolah Dipindahkan

877

images (1)

Menindak lanjuti Pemberitaan Bidik Banten terkait potongan dana bantuan siswa miskin (BSM) dengan Alasan biaya administrasi dan transportasi  dari dana Bantuan  Siswa Miskin (BSM)  semester pertama sebesar Rp. 115 ribu/siswa,  faktanya terjadi   di SDN Nagreg  Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang.

Ironisnya, Pencairan BSM berikutnya di potong semuanya dengan alasan akan di belikan baju seragam Pramuka dan seragam olah raga, namun sampai saat ini para siswa masih belum menerimanya.

Padahal saat dimintai penjelasan, Kusnadi selaku Kepala Sekolah SDN NAGREG berjanji akan membelikan baju seragam tersebut yang dananya sudah di alokasikan dari pemotongan BSM,  namun setelah Bidik Banten mengkroscek kembali ke masyararakat, ternyatayang di janjikan Kusnadi belum di realisasikan.

Menurut  Enoh, tokoh masyarakat setempat dan  para orangtua murid menjelaskan ke Bidik Banten,  meminta kepada Pemerintah agar Kepala Sekolah SDN NAGREG mutlak harus  di Mutasikan dan di ganti  dengan Kepala Sekolah yang jujur dan terbuka  di segala bidangnya,  termasuk dalam pengelolaan Keuangan dana BOS dengan Pihak Komite Sekolah demi kemajuan Pendidikan di SDN NAGREG.

Menanggapi hal ini, Kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Gunungsari belum bisa di hubungi dan di minta tanggapannya karena saat Bidik Banten ke kantor UPTD Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Kepala UPTD pendidikan dan Kebudayaan tersebut tidak berada ditempat.

Begitu pula Saefudin, selaku Kepala Dinas Pendidikan  dan Kebudayaan Kabupaten Serang, saat Bidik Banten mendatangi kantornya di Serang untuk konfirmasi dan tanggapan terkait pemberitaan SDN Nagreg.

“Pak Kadis sedang keluar ada urusan dinas”ujar salah seorang staffnya.

Tim Reportase Bidik Banten akan terus konsisten melakukan kontrol sosial terkait Pengelolan dan penggunaan Dana BOS  dan BSM di sekolah-sekolah dengan tujuan agar citra Pendidikan di wilayah Banten tidak terkotori  oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan keuntungan pribadi.

(Rezqi Hidayat)