Beras miskin yang kondisinya buruk, berbubuk, dan berkutu yang disalurkan Bulog Sub Divisi Regional, Serang, kepada sejumlah warga penerima Raskin gratis di kota Cilegon ternyata berasal dari tumpukan beras yang disimpan lebih dari satu tahun.
Beredarnya Raskin berkualitas buruk di masyarakat penerima jatah Raskin gratis di lingkungan pengairan, Kelurahan Kota Bumi, Kecamatan Purwakarta dan sejumlah wilayah lainnya dari pemerintah kota Cilegon, diduga dilakukan secara sengaja oleh pihak badan urusan logistik (Bulog) dibantah secara tegas oleh pihak Bulog.
Kepala Subdrive badan urusan logistik, guntur bustomi membantah bahwa raskin berkwalitas rendah tersebut sengaja didistribusikan, melainkan diduga terjadi karena human error terbawa karena tertumpuk pada satu tumpukan beras yang ternyata sudah disimpan digudang penyimpanan bulog sekitar satu tahun lebih.
“Kualitas Raskin yang diperoleh warga sesuai dengan yang dipesan oleh Pemkot Cilegon dengan harga 7.300 rupiah, itupun beras berjenis medium, meskipun warga telah mengembalikan Raskin ke pihak Kelurahan, ya kita sekarang ini akan menggantinya dengan Raskin yang baru” ujar Guntur
Sementara itu, anggota DPRD kota Cilegon dari daerah pemilihan Purwakarta, Rahmatullah yang melakukan pemantauan Raskin di Kelurahan Kota Bumi Purwakarta Cilegon meminta agar badan pemberdayaan masyakarat dan ketahanan pangan (BPMKP) serta Bulog lebih teliti, melakukan pengecekan Raskin yang akan didistribusikan, sehingga raskin dengan kualitas rendah yang diterima rumah tangga sasaran di wilayah kota Cilegon tidak lagi terjadi.
“Pembagian Raskin gratis kepada rumah tangga sasaran yang tak layak konsumsi di wilayah kota Cilegon itu kan sudah terjadi sejak lama, bahkan kejadiannya terus berulang setiap tahunnya, dan kali ini saya meminta agar tidak kembali terjadi” tegasnya.
Reportase: A Fernando