Masyarakat Bekasi Protes Rencana Pembangunan Gereja Terbesar di Asia

1044

Sekitar 1250 personil keamanan berjaga di depan kantor Pemerintah Kota Bekasi. Diperkirakan 2000 masa dari Majelis Silaturahim Umat Islam Bekasi (MSUIB) akan mengadakan demonstrasi terkait rencana pembangunan Gereja Katolik Paroki Santa Clara di Jalan Duta Boulevard Barat Blok AE 3 No.7 Rt 0306 Kel. Harapan Baru, Bekasi Utara.

Kompol Hersiantony menyebutkan bahwa untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan dari masa aksi, Kepolisian menyiapkan personil keamanan dari tim gabungan Polres, Satpol PP, Dalmas (Pengendalian Masa) dan Brimob.

“Ada 5 lapisan, yaitu Polwan, Pol PP, Dalmas awal, Dalmas lanjutan, dan Brimob dan TNI di lapisan terakhir. Brimob dan TNI di dalam (Pemkot), itu kekuatan terakhir kita,” kata Kompol Hersiantony di depan kantor Pemerintah Kota Bekasi, Jl. Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Senin (10/8).

Untuk mencegah adanya kerusuhan, Kompol Hersiantony menjelaskan dari Polresta Bekasi Kota mempersiapkan 750 personil polisi dengan Polwan sebagai negosiator. Nantinya para Polwan tersebut akan melakukan negosiasi persuasif humanis.

“Dari Polres kami akan lakukan negosiasi persuasif humanis. Soalnya kami masih merasa ini masyarakat bekasi. Tapi kalau ada tindakan anarki kami akan bertindak keras,” tuturnya.

Masa aksi yang berasal seluruh Ormas Islam Kabupaten dan Kota Bekasi berkumpul di Islamic Centre Bekasi dan meneruskan iring-iringan masa sampai Pemkot Bekasi untuk menyerukan protes atas pembangunan gereja yang diisukan akan menjadi gereja terbesar di Asia Tenggara. Aksi demonstrasi ini telah membuat sepanjang Jalan Ahmad Yani Bekasi macet.

(ROL)