Hasil seleksi Panitia Pengawas Kecamatan (Panascam) yang akan ditugaskan pada pengawasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Cilegon 2015 yang diumumkan pada 6Â juni kemarin oleh tim seleksi Panwas kota Cilegon menuai protes dari sejumlah calon Panwascam yang gugur dalam seleksi tersebut, Â Panwas kota Cilegon yang diancam akan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bappilu) Provinsi Banten tersebut, selain dinilai tidak transparan Panwas juga diduga telah meloloskan sejumlah calon Panwascam titipan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nurhayanto, salah seorang calon anggota Panwascam  Wilayah Pulomerak yang gugur dalam tahap seleksi wawancara dan fit and propertes dalam perekrutan Panwascam kota Cilegon, ia tidak terima atas putusan panitia tim seleksi Panwascam yang tidak meloloskan dirinya.
Nurhayanto menduga, tim seleksi Panwas kota Cilegon pada perekrutan calon anggota Panwascam telah mengabaikan instruksi dari Bappilu Provinsi Banten untuk tidak merekrut Panwascam dari kalangan kerabat. nurhayanto yang gugur pasca menjalani tahap wawancara tersebut menuding seleksi pada perekrutan Panwascam hanya dilakukan sebagai formalitas.
Pasalnya, Panwascam yang terpilih diduga adalah orang-orang titipan baik dari pihak penyelenggara KPU, maupun pihak Panwas kota Cilegon, tidak hanya menyoroti dugaan adanya Panwas titipan, seolah tak puas, Nurhayanto juga mengkritisi keputusan Panwas kota  yang meloloskan 3 anggota Panwascam  Pulo Merak  yang berasal dari satu Kelurahan di Lebak Gede.
“Bahkan masih dalam satu lingkungan, yakni Suwardi, Haji Satibi Hani, dan Eneng Nurbaeti. padahal untuk wilayah Pulomerak terdapat 4Â kelurahan “keluhnya.
Sementara itu, meski sebelumnya pihak Panwas kota Cilegon mengaku melakukan seleksi perekrutan Panwascam berdasarkan hasil uji kemampuan pada tahapan fit and propertest dan wawancara, menindaklanjuti kecurigaan tersebut, pihak calon Panwascam tersebut mengaku akan tetap mengadukan dan melaporkan Panwas kota Cilegon ke Badan Pengawas Pemilu Provinsi Banten dengan harapan perekrutan Panwascam dilakukan tanpa unsur nepotisme dan kecurangan.
Reportase: A Fernando