Kejaksaan Agung Akan Telusuri Dugaan Kasus korupsi AirAsia

948

airasiaKejaksaan Agung pro-aktif untuk menelusuri tentang adanya dugaan korupsi dalam pengalihan izin penerbangan maskapai AirAsia QZ 8501 rute Surabaya – Singapura yang mengalami musibah, Minggu (28/12).

“Kalau ada dugaan korupsi, kenapa tidak (menelusuri), Apa gratifikasi, apa penyuapan atau apapun, kalau menurut yang kita dengar ‎sekarang sepertinya penerbangannya ilegal. Kalau seperti itu kan, ada apa?,” kata ‬Jaksa Agung HM Prasetyo usai melantik pejabat di Kejagung, Rabu (7/1/).

AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura seharusnya terbang, Sabtu. Namun tanpa diketahui penyebab, pesawat yang dimiliki Tony Fernandes, justru terbang, Minggu. Terakhir, Kementerian Perhubungan membekukan rute AirAsia untuk Medan-Palembang.

Menurut Prasetyo, dirinya sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, belum lama ini, namun dia belum sempat bicara. “Jadi, kita akan tunggu laporan dari Menhub. Lalu, baru kita pelajari apakah ada dugaan korupsi atau tidak.”

TURUN TANGAN

Jaksa Agung mengisyaratkan lembaganya akan turun dan menyelidiki, bila nantinya ditemukaan adanya dugaan gratifikasi, suap dan lainnya. “Sabar, kita tunggu saja. Kejagung bekerja dalam koridor hukum dengan fakta hukum sebagai acuan dan bukan asumsi,” dia mengingatkan.

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Widyo Pramono yang ikut mendampingi Jaksa Agung , menambahkan institusinya siap untuk menelusuri tentang dugaan adanya praktik korupsi dalam pengalihan rute penerbangan AirAsia tersebut.

“Pidana khusus dan jajarannya manakala ada laporan itu nanti kita lanjuti, saya belum dapet laporan,” ujarnya.

Sebelumnya, Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Joko Mudjatmojo, menyatakan tidak pernah memberikan izin terbang kepada AirAsia QZ-8501 hari Minggu. Penerbangan itu dinilai ilegal. Pasca insiden AirAsia QZ-8501, Kemenhub membekukan penerbangan AirAsia.

Ditambahkan, pihaknya mengeluarkan izin periode musim dingin 2014/2015 pada rute Surabaya-Singapura dengan surat nomor AU.008/30/6/DRJU.DAU 2014 per 24 Oktober 2014.

Surat tersebut memberikan izin penerbangan dengan rute Surabaya-Singapura kepada Air Asia dengan jadwal Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu berdasarkan permintaan maskapai. Praktiknya, AirAsia
terbang Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. (ahi)

AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura seharusnya terbang, Sabtu. Namun tanpa diketahui penyebab, pesawat yang dimiliki Tony Fernandes, justru terbang, Minggu. Terakhir, Kementerian Perhubungan membekukan rute AirAsia untuk Medan-Palembang.

Menurut Prasetyo, dirinya sudah bertemu dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, belum lama ini, namun dia belum sempat bicara. “Jadi, kita akan tunggu laporan dari Menhub.  Lalu, baru kita pelajari apakah ada dugaan korupsi atau tidak.”

TURUN TANGAN

Jaksa Agung mengisyaratkan lembaganya akan turun dan menyelidiki, bila nantinya ditemukaan adanya dugaan gratifikasi, suap dan lainnya. “Sabar, kita tunggu saja. Kejagung bekerja dalam koridor hukum dengan fakta hukum sebagai acuan dan bukan asumsi,” dia mengingatkan.

Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Widyo Pramono  yang ikut mendampingi Jaksa Agung , menambahkan institusinya siap untuk menelusuri tentang dugaan adanya praktik korupsi dalam pengalihan rute penerbangan AirAsia tersebut.

“Pidana khusus dan jajarannya manakala ada laporan itu nanti kita lanjuti, saya belum dapet laporan,” ujarnya.

Sebelumnya, Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Joko Mudjatmojo, menyatakan tidak pernah memberikan izin terbang kepada  AirAsia QZ-8501  hari Minggu.  Penerbangan itu  dinilai  ilegal. Pasca insiden AirAsia QZ-8501, Kemenhub membekukan penerbangan AirAsia.

Ditambahkan, pihaknya mengeluarkan izin periode musim dingin 2014/2015 pada rute Surabaya-Singapura dengan surat nomor AU.008/30/6/DRJU.DAU 2014 per 24 Oktober 2014.

Surat tersebut memberikan izin penerbangan dengan rute Surabaya-Singapura kepada Air Asia dengan jadwal Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu berdasarkan permintaan maskapai. Praktiknya, AirAsia
terbang  Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.

(Rus)