Aksi Pencurian Listrik Masih Marak, PLN Terapkan Cyber Lock

1081

petugas PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero mengaku terus merugi akibat aksi penyusutan listrik. Penyusutaan diakibatkan karena masih maraknya pencurian listrik yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, termasuk oknum pegawai.

“Pencurian listrik cukup besar, ya, artinya masih ada saja persentase pencuriannya. Katakan kita targetnya memeriksa 100 pelanggan, nah, 2 sampai 3 pelanggan itu masih kita temukan, pencurian itu masih ada,” kata Kepala Divisi Pelayanan dan Distribusi PLN M Taufik Haji di Bandung, Jawa Barat, Kamis, (28/8/2014).

Taufik mengatakan, hingga Agustus 2014 persentase susut listrik secara nasional mencapai 9 persen atau hampir dua kali lipat dari angka susut normal sebesar 5 persen. Sementara, untuk pulau Jawa dan Bali mendekati 6 persen.

“Nasional mencapai 9 persen, kalau di pulau Jawa dan Bali sudah mendekati 6 persen. Di Pulau Jawa dan Bali, masih lebih baik dibandingkan dengan provinsi lainnya,” katanya.

Untuk mencegah adanya pencurian listrik, pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya pencegahan. “Kami memberlakukan cyber lock bagi pelanggan besar atau auto meter reading, alat ini dapat mengontrol besaran konsumsi listrik. Kemudian, kita lakukan terus sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, kami ajak masyarakat untuk memakai dan memanfaatkan listrik dengan baik, benar dan bijak,” katanya.

Terpisah, Manager PLN Area Garut, Nono Mulyono mengemukakan, pada Rabu, malam kemarin, (27/8/2014) telah terjadi pencurian balok besi tower tiang listrik 70KV di kawasan Garut, tepatnya Pameungpeuk, sehingga menyebabkan pemadaman listrik (mati lampu) yang dirasakan oleh 15.000 pelanggan atau 20 persen warga Garut.

“Semalam di kawasan Garaut, listrik putus, mati lampu. Ketika dicek, ternyata ada tower yang roboh, kami cek, ternyata puluhan batang besi tower itu raib dicuri dengan cara dilucuti baut-baut dan murnya, akibatnya 125 gardu terganggu atau 20 persen di wilayah itu padam,” pungkasnya.

(Rustam/Kom)

Comments are closed.