Munas Golkar di Bali, Ical Akan Jadi Calon Tunggal

801

ical golkarKetua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie kemungkinan besar menjadi calon tunggal dalam bursa pemilihan ketua umum Golkar periode 2014-2019. Dengan begitu, Aburizal berpeluang kembali terpilih menjadi ketua umum secara aklamasi.

Sebelum Musyawarah Nasional IX Partai Golkar digelar, ada banyak kader Golkar, selain Aburizal, yang digadang-gadang akan maju sebagai calon ketua umum. Di antaranya adalah MS Hidayat, Airlangga Hartarto, Hajriyanto Y Thohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso dan Zainal Bintang.

Beberapa saat sebelum pembukaan munas, Minggu (30/11/2014) sore, MS Hidayat menyatakan mundur sebagai calon ketua umum. Ia justru membalikkan dukungannya untuk Aburizal. Setelah itu, Airlangga menyusul mundur dengan alasan ada penyimpangan pelaksanaan munas yang menutup peluang terjadinya pemilihan secara demokratis.

Airlangga mengembalikan dukungannya pada pemilik suara dan menyatakan akan tetap setia sebagai kader Partai Golkar. Sementara untuk calon di luar MS Hidayat dan Airlangga, mereka adalah pencetus lahirnya Presidium Penyelamat Partai Golkar.

Presidium yang dipimpin Agung Laksono itu menolak hadir dalam Munas IX karena dianggap sengaja digelar untuk memuluskan terpilihnya Aburizal sebagai ketua umum. Hanya Zainal Bintang yang menghadiri Munas IX meski statusnya adalah anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar.

Zainal menyatakan berniat maju sebagai calon ketua umum untuk menjegal terpilihnya Aburizal secara aklamasi. Aburizal tak ingin terlalu percaya diri akan terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi. Ia mengaku telah mendapat dukungan dari 248 DPD tingkat I/II dari jumlah sekitar 560 pemilik hak suara.

“Itu belum termasuk NTT, saya enggak tahu yang lain, belum ada suaranya,” kata Aburizal, di Hotel Westin, Selasa (1/12/2014).

Secara terpisah, Zainal yakin dapat memenuhi syarat pencalonan, termasuk batas minimal harus memiliki 30 persen dukungan dari pemilik suara. Tapi Zainal tidak menyebut basis suara yang akan mendukungnya.

“Itu urusan saya berjuang, suara bertebaran dari seluruh Indonesia,” ujar Zainal.

(Samsul/Kom)