Selama Musim Piala Dunia, Perceraian Meningkat

1418

Piala Dunia 2014 benar-benar menghipnotis pria. Wanita harus rela tersingkir. Survei menunjukkan, 40 persen pria di 72 titik dunia menolak bercinta demi menonton sepakbola.

ETToday bahkan menyebutkan, perceraian meningkat lima persen selama musim Piala Dunia. Pasangan jadi lebih sering bertengkar, karena pria lebih memprioritaskan pertandingan ketimbang pasangan.

Wanita di Tiongkok sampai punya sebutan baru untuk momen empat tahun sekali itu. Alih-alih menyebutnya World Cup, bagi mereka pertandingan sepakbola itu adalah World Sadness.

Euforia Piala Dunia tahun ini juga membuat wanita-wanita Tiongkok bersatu untuk melakukan protes yang kontroversial. Puluhan wanita berkumpul Provinsi Hubei, Xiangyang, pekan lalu untuk propaganda.

Mereka mengajak wanita-wanita yang bernasib sama: dicampakkan karena pertandingan sepakbola. Bersama-sama mereka mengenakan kaus jersey, lalu melambungkan bra berbentuk bola ke udara.

Bagi mereka, itu merupakan sinyal “istirahat” karena para pria sedang tak membutuhkannya. Itu juga ungkapan ketidakbahagiaan terhadap sikap pria yang tidak lagi memedulikan mereka, meski sementara.

“Piala dunia adalah piala kesedihan bagi wanita,” begitu slogan mereka.

Aksi itu langsung menimbulkan pro dan kontra. Wanita paruh baya yang menonton aksi di taman menuturkan, itu aksi yang nekat dan berani dari generasi muda. Ia sampai menggelengkan kepala.

“Anak-anak sekarang lebih berani dengan cara mereka. Tapi saya tidak bisa mengerti apa yang sedang mereka lakukan,” ungkap wanita itu, seperti dikutip dari laman Rocket News 24.