Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto berkunjung ke Medan, Sumatera Utara, Rabu (11/6) untuk menyapa para pendukungnya. Saat berorasi dalam kampanye, mantan Panglima Kostrad itu sempat menyebut sering menjadi sasaran ‘serangan’.
“Saya dituduh macam-macam, saya serahkan pada Allah subhanahu wa ta’ala,” ujar Prabowo di Gedung Serbaguna Jalan Pancing, Medan. Ia menjelaskan selama menjadi prajurit selalu mempertaruhkan jiwa dan raga di tempat-tempat yang sulit untuk membela bangsa dan negara Indonesia.
Karier militer Prabowo melesat. Hingga ia mendapat pangkat Letnan Jenderal. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengatakan, pangkat itu bukan hadiah. “Saya bukan jenderal di belakang meja, bukan jenderal di kota, bukan jenderal korupsi, bukan jenderal hindari tugas, bukan jenderal pengecut. Saya jenderal membela rakyat,” kata mantan Danjen Kopassus itu.
Prabowo juga mengklaim dirinya bukan jenderal yang mengabdi bangsa lain. Ia selama ini mengaku setia kepada negara. Prabowo pun siap apabila pada 9 Juli nanti mendapat mandat untuk memimpin Indonesia. “Saya siap jadi presiden. Saya siap mengabdi. Kalau rakyat tidak menghendaki saya, saya siap,” kata capres dari koalisi Merah Putih itu.
Dalam orasinya ini, Prabowo kembali menegaskan ingin menjadi kekayaan negara dapat digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia. Ia menilai selama ini kekayaan Indonesia justru masih banyak mengalir ke luar negeri.
Prabowo pun miris dengan masih banyaknya kebocoran kekayaan yang nilainya sekitar Rp 1000 triliun per tahun. Ia bersama Hatta Rajasa dan koalisi Merah Putih ingin memperbaiki itu. “Perjuangan kita ingin Indonesia adil, Indonesia makmur, Indonesia kekayaannya dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar dia.