Nasib Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) sepertinya sedang dipertaruhkan menyusul penentapannya sebagai tersangka dugaan korupsi dana haji oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengambil sikap terkait kasus tersebut pada Senin (26/5) mendatang.
“Senin nanti akan ada langkah yang tepat,” kata SBY yang sedang berkunjung ke negara tetangga, Filipina, Sabtu (24/5), seperti dikutip Antara.
Menurut SBY, langkah yang tepat diperlukan agar Suryadharma Ali dapat berkonsentrasi dalam menghadapi sangkaan hukum tersebut, sekaligus juga tugas-tugas kementerian agama tidak terganggu.
“Segera sampai di Tanah Air saya akan melakukan sesuatu yang paling tepat agar di satu sisi konsentrasi dan upaya saudara Suryadharma Ali untuk menghadapi sangkaan hukum ini dilaksanakan secara efektif dan di sisi lain kementerian agama, kementerian yang penting, karena seorang menteri adalah juga top decision maker, top policy maker di kementeriannya yang harus mendapatkan kepercayaan penuh dari rakyat, trust dari rakyat itu juga tidak terganggu,” ujarnya.
SBY melanjutkan, sikap yang diambilnya tidak akan bertentangan dengan komitmennya dalam penegakan hukum. Dimana jika ada pejabat negara atau pejabat pemerintahan, anggota partai politik yang terlibat korupsi maka hukum dan keadilan harus ditegakan.
Ketua Umum Partai Demokrat ini menambahkan, selalu menghormati penegakan hukum, termasuk apa yang dilakukan oleh KPK tanpa berpikir hal itu adalah pesanan politik. SBY berharap hukum ditegakan seadil-adilnya, transparan dan logis di mata semua.
Sebelumnya, SDA menjelaskan, dirinya tidak akan mundur sebagai Menteri Agama terkait penetapan status tersangka oleh KPK. Ketua Umum PPP itu mengakui ia akan tetap bekerja untuk mengurus keperluan ibadah haji. (tiyo)