Seorang Pengamen Tewas Di Samping Rel

711

Seorang pengamen Aris Mulyono (19) warga Kampung Sawah, Taman Sari, Kecamatan Pulomerak ditemukan warga sekitar pukul 06.00 dalam keadaan tidak bernyawa disamping rel kereta api di Desa Sukajadi, Kelurahan Tamansari tepatnya dibelakang rumah makan Takana Juo. Diduga, korban meninggal setelah tertabrak kereta api Banten Ekspress sekitar pukul 05.30.

Tim Search and Research (SaR) PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak, Radmiadi mengatakan, tidak ada satupun warga yang mengetahui kejadian tersebut. Namun diduga korban tertabrak KA pada pagi hari yaitu
sesuai dengan jadwal keberangkatan KA Merak – Muara Angke.

“Jadi ditemukan warganya sekitar jam 6 pagi, sudah dalam keadaan tidak bernyawa,” katanya, Selasa (6/5).

Radmiadi menambahkan, dari hasil informasi yang diperoleh warga, diketahui Aris Mulyono merupakan warga Merak yang berprofesi sebagai pengamen. Saat akan menjalankan aktivitasnya korban diduga tidak mengetahui adanya KA yang melintas karena kondisi jalan yang gelap.

“Aris waktu itu mau mengamen. Tapi, saat akan melintas kemungkinan dia menduga kreta sudah melintas jadi dia tidak tau kalau kereta itu belum berangkat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Radmiadi menuturkan, setelah Kepolisian Sektor (Polsek) Pulomerak melakukan olah tempat kejadian perkara, Tim SaR PT ASDP langsung mengevakuasi korban naat tersebut ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM).

“Kami menggunakan ambulan ASDP langsung mengevakuasi korban ke RSKM,” tuturnya.

Menurut Radmiadi, kecelakaan KA yang menyebabkan tewas sering terjadi di Pulomerak, hal itu dikarenakan banyaknya warga yang dengan sengaja mendirikan bangunan dilokasi tersebut. Padahal, keberadaan bagunan tersebut selain membahayakan pemilik bangunan, pandangan masinis KA pun terhalang.

“Disini banyak pemukiman warga, yang berdekatan dengan rel,” tandasnya.

Kepala Stasiun KA Merak, Deni Setiawan membenarkan peristiwa kecelakaan KA tersebut. Dimana, seorang warga tewas tertabrak KA. Namun, dirinya membantah jika korban merupakan seorang pengamen melainkan orang yang tidak waras atau gila. Sebab, saat ditemukan tidak ada identitas diri pada korban.

“Saya sudah dapat informasi dari Polsek memang ada kejadian itu. Tapi, kami duga itu orang gila sebab tidak ada identitas sama sekali,” katanya.