Ribuan massa yang memenuhi halaman utama pintu masuk PT Posco dalam aksinya berhasil merubuhkan pagar yang sengaja ditutup pihak keamanan, massa yang bergerak tidak terbendung itu awalnya mendorong paksa pintu pagar yang dijaga aparat Kepolisian, aksi massa yang semakin brutal tak terbendung sehingga dorongan yang begitu kuat itu berhasil merobohkan pagar utama, beruntung sewaktu pintu pagar itu roboh tidak ada orang dibelakangnya sehingga tidak menelan korban.
Namun demikian, polisi yang menyaksikan kejadian brutal itu langsung mengejar para pelaku yang merobohkan pintu pagar tersebut, sempat terjadi kegaduhan dan aksi kejar-kejaran antara Polisi dan para demonstran yang diakhiri dengan penangkapan para pelaku perusuh, setelah sebelumnya sipelaku sempat dihadiahi bogem mentah oleh Polisi.
Peristiwa itu terjadi sewaktu perwakilan massa di ijinkan masuk untuk membicarakan dengan pihak Posco, karena lama menunggu dibawah sengatan terik matahari, masyarakat yang menunggu menjadi emosi lantaran sekelompok massa lainnya berusaha merubuhkan pagar utama hingga peristiwa itu terjadi belum ada informasi seputar penahanan beberapa pelaku perusuh yang ditahan pihak Kepolisisan dan perwakilan massa yang dipertemukan dengan pihak Posco dalam negosisinya pun mengatakan tidak mendapatkan solusi karena pihak Posco tetap pada pendiriannya melanjutkan produksi meskipun sudah mencemari lingkungan sekitar.
“Saya tadi keluar aja dari pertemuan dengan pihak Posco tadi, karena saya kesal dan yang saya lihat pertemuan itu percuma karena pihak Posco tidak mau menghentikn produksinya, saya akan membicarakan langkah selanjutnya bersama para tokoh masyarakat lainnya, tidak menutup kemungkinan kami akan bawa massa yang lebih besar dari sekarang untuk menduduki perusahaan ini”terang Rahmat, tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD kota Cilegon.