PDIP Cilegon : Banyak “akal – akalan” dalam Pembangunan Kota Cilegon

1297

logo pdiTidak meratanya pembangunan dan banyaknya masyarakat Cilegon yang belum tersentuh oleh kesejahteraan, menjadi persoalan serius yang menjadi sorotan tajam Partai PDI Perjuangan Kota Cilegon. Sandang pangan masyarakat itu tanggung jawab Pemerintah Cilegon, dan Pemkot harus mencari terobosan untuk menjadikan masyarakat Cilegon sejahtera. Demikian di ungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Cilegon H. Nana Sumarna.

Selain itu Nana mengatakan berapa puluh kilometer jalan yang ada di Cilegon rusak parah. “coba lihat setiap jalan yang ada di kecamatan kondisinya rusak parah, lagi – lagi kalo udah deket pemilu baru sibuk ngebenerin,” ujar Nana. Persoalan kesehatan gratis menjadi suatu ironi, karena saat pasien akan membeli obat banyak yang kebingungan karena tidak mampu untuk menebusnya. “kesehatan gratis harus di perhatikan, jangan cuma rawat inapnya doang yang gratis. Obatnya juga harus, toh anggaran Cilegon Mampu,” imbuh Nana.

pdi perjuanganTrah Soekarno yang masih melekat pada PDI Perjuangan menjadi keharusan bagi setiap kader Partai untuk berjuang total untuk masyarakat. “Kita Partai wong cilik jangan hanya makan gaji buta, tapi harus membela kepentingan rakyat,” tandasnya. Anggota Dprd Cilegon periode 2009 ini juga tidak segan –segan mecoret rencana kebijakan Pemkot yang tidak pro rakyat.

PDI Pejuangan Cilegon juga mengkritisi Kebijakan Pemkot terkait program raskin gratis yang di mulai awal tahun ini. “PDI Perjuangan ingin raskin di tiadakan di Cilegon, tapi di ganti dengan beras layak, rojolele sekalian,” ujar Nana

“Coba pemimpin dan anggota dewan Cilegon mau tidak makan beras raskin! kita sebagai pemimpin harus dapat merasakan penderitaan rakyat. Perut kita dengan perut rakyat itu sama,” kata Nana. Ia juga mengatakan Pemkot jangan berkilah soal anggaran, karena mustahil dengan Apbd Cilegon 1,2 trliun per tahun tidak mampu memberikan beras yang layak. “uang rakyat harus di kembalikan untuk rakyat,” tegasnya.

Tidak transparansinya pengelolaan tanah bengkok milik Cilegon juga tidak lepas dari sorotan PDI Perjuangan Cilegon.“Kita punya 150 hektar tanah bengkok, tapi hasil panennya ke mana? Kalo memang di sewakan mana uang sewanya? semua harus jelas dong,” ujar Nana

Persoalan pembangunan GOR oleh dinas pemuda dan olahraga Kota Cilegon yang berlokasi dekat terminal seruni juga menjadi pertanyaan besar bagi PDI Perjuangan. “masa’ Surat Perintah Kerja (SPK) dari Pemkot belum turun, udah ada Perusahaan yang berani memulai proyek pengurugan. Yang mau bayar siapa?”. Ungkap Nana.

Lebih jauh Nana mengatakan LPSE hanya akal –akalan saja, karena siapa pemenang tender proyek GOR tersebut sudah ketahuan sebelum proyek di laksanakan. “Buka mata lebar – lebar mana proyek Pemkot Cilegon yang tidak bermasalah, semua bermasalah,” tegas Nana. “Dan posisi PDI Perjuangan Cilegon sendiri “seperak budeg” tidak merasakan proyek Pemkot, silahkan tanyakan pada dinas – dinas,” Imbuh Nana.

Nana mencontohkan Kota Makassar yang Apbd dan PAD yang hampir sama dengan Cilegon, mampu menggratiskan beban masyarakat semenjak kelahiran hingga kematian. “ke depan bila rakyat Cilegon memberikan kepercayaan penuh pada PDI Perjuangan di pemilihan legislatif 2014 nanti, dan jumlah kursi yang di raih signifikan Pada pemilihan walikota 2015, kita akan usung calon walikota dari kader internal partai,” jelas Nana.

(Dodi Ansyah/BBO)