“Saya berharap pengurus yang baru bisa melanjutkan kepemimpinan kedepan jauh lebih baik dan profesionalisme, terutama dalam rangka menciptakan pemerataan bagi para pengusaha daerah, baik yang bergerak dalam pekerjaan Pemerintah maupun Swasta”
Sekelumit kalimat tadi dikatakan oleh Budi Mulyadi menjelang berakhirnya periodesasi jabatannya sebagai ketua Gapensi kota Cilegon pada 2013 ini, pria kelahiran Cilegon 13 Desember 1963 ini mengaku berasal dari keluarga yang kurang mampu, ayahnya yang cuma seorang Guru membesarkan dirinya dengan sebuah harapan agar kelak dapat hidup yang lebih baik, tak ubahnya seperti harapan kebanyakan orang pada umumnya. Suami dari Lilik Sulastri ini bercerita hal ikwal karirnya yang dimulai dari sebuah pengabdian di sebuah kantor Kelurahan dengan menjadi staff, bermodal ketekunan yang menjadi semangatnya kala itu menghantarkannya menjadi Sekertaris Desa di Kelurahan Jombang pada 1990-1997 bahkan ditahun berikutnya ia sempat mengisi kekosongan jabatan Lurah sebagai Pejabat Sementara di Kelurahan tersebut selama setahun.
Saat dalam masa pengabdian itulah, Mahasiswa STIE Banten angkatan 2011 ini pernah dihadapkan pada dua pilihan jalan hidup yang nantinya bakal menjadi tumpuan masa depannya kelak antara menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan atau menjadi pengusaha, dihadapkan dua pilihan tadi tak membuat surut langkah budi Mulyadi untuk mengambil jalur dunia usaha dengan pertimbangan faktor usia serta dorongan dan arahan orang tua yang menganjurkan kepada dirinya agar fokus di dunia usaha dan membangun karir di organisasi pengusaha seperti Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonsia (GAPENSI) hingga pada 2004 dalam Muscab GAPENSI terpilihlah Budi Mulyadi menjadi Ketua GAPENSI Cilegon periode 2004-2008, menghadapi beragam rintangan dan halangan birokrasi dunia usaha menjadi semangatnya untuk mengibarkan bendera pengusaha lokal agar mendapatkan pemerataan dan kesempatan dalam pekerjaan proyek fisik di wilayah sendiri, apresiasi dan kepercayaan dari teman-teman pengusaha yang tergabung di GAPENSI trnyata masih tinggi dengan terpilihnya kembali Budi Mulydi pada muscab GAPENSI pada 2008-2013 ini.
Dalam kurun waktu tersebut, sudah banyak yang dilakukan organisasi ini untuk pembinaan para Pengusaha Daerah yang bergerak dibidang jasa konstruksi, dimana saat ini pengerjaan proyek fisik Pemerintah Daerah dan Swasta lebih dominan dikuasai pengusaha luar kota Cilegon. Melalui brbagai kegiatan, audiensi dan komunikasi bisnis dengan Pemerintah Daerah, kini Pengusaha Cilegon telah menjadi tuan rumah dan mayoritas dalam pengerjaan proyek fisik di Pemerintah kota Cilegon, kendati demikian, disadari oleh Budi, belum dapat dirasakan secara merata oleh pengusaha oleh pengusaha lainnya karna kesempatan dan kmampuan yang terbatas, “apalagi ksempatan yang dibangun untuk juga mendapatkan kesempatan pada proyek-proyek Swasta yang ada dikota Cilegon” imbuhnya.
“Dengan masa bhakti kepemimpinan yang akan selesai ini, saya berharap kepada pengurus baru yang terpilih nanti bisa melanjutkan kepemimpinan jauh lebih baik, terutama kesempatan merata bagi Pengusaha Daerah pada proyek-proyek non APBD (Swasta) agar tidak menjadi penonton didaerahnya sendiri” katanya. Dikatan Budi, dirinya akan berkonsentrasi penuh melakukan pengabdiannya melalui Partai Politik yang diyakini dalam Pemilu Legislatif yang akan datang untuk mengabdi sebagai Wakil Rakyat, dalam menyuarakan kepentingan masyarakat termasuk didalamnya kepentingan Pengusaha lokal, sehingga kelak dapat diupayakan adanya Peraturan Daerah tentang perlindungan Pengusaha Daerah,” sehingga klak para Pengusaha lokal lebih mendapatkan kesempatan dalam berusaha” pungkasnya. (****)