Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono mengatakan, jaringan Internet Speedy milik PT Telkom Indonesia (Persero) yang sering down dalam beberapa kasus tidak segera diperbaiki oleh perseroan. Akibatnya, konsumen internet Speedy dirugikan akibat keterlambatan perbaikan jaringan.
“Penyebab konsumen Speedy dirugikan oleh keterlambatan perbaikan jaringan dengan keterlambatan justru Telkom diuntungkan,” ujarnya, Rabu (6/1/2016).
Sebelumnya, dalam keterangan tertulis, Arief menyampaikan paket internet Telkom Speedy merupakan sebuah layanan koneksi internet yang ditawarkan oleh Telkom. Speedy sebagai layanan broadband akses internet berkualitas yang dapat digunakan perumahan maupun SME (Small Medium Enterprise). Koneksi internet ini menggunakan media kabel telepon sebagai jalurnya.
Namun dalam pengunaan paket Telkom Speedy, Arief memandang telah mengecewakan pelanggan dan diduga telah merugikan pelanggan speedy. Layanan jasa speedy yang dihitung dengan sistem beli kuota pengunaan internet, selain mengecewakan juga secara diam-diam dinilai telah menyedot uang pelanggan dengan jaringan yang tidak stabil, karena masih menumpang pada jaringan fix line Telkom.
Dia mengilustrasikan, pelanggan membeli paket kuota internet untuk kecepatan 384 KBps dengan tagihan Speedy Telkom sebesar Rp250.000. Tetapi karena jaringan diduga dibuat down atau petugas teknis yang lamban dalam melakukan perbaikan jika sudah dilaporkan ke layanan Speedy 147, artinya jumlah pemakaian oleh konsumen Speddy akan berkurang dan pembayaran tetap setiap bulannya tanpa ada pengurangan.
Hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban. Konfirmasi tertulis yang disampaikan belum mendapatkan respons.
Sumber: Sindonews
